Sigmund Freud
Tokoh utama lain dalam ilmu sosial Jerman di akhir tahun 1800-an dan awal 1900-an adalah Freud. Meski bukan sosiolog, ia memengaruhi karya beberapa sosiolog (misalnya, Parsons dan Norbert Elias) dan selanjutnya hingga ke para teoritisi sosial (Chodorow, 1990; Elliot, 1992; Kaye, 1991; Kurzweil, 1995). Freud lahir di Freiberg, di kota Austro-Hongaria, 6 Mei 1856. Tahun 1859 keluarganya pindah ke Wina dan tahun 1873 Freud masuk Fakultas Kedokteran di Universitas Wina. Freud lebih tertarik pada sains ketimbang kedokteran dan bekerja di laboratorium fisiologi. Ia menyelesaikan studi kedokterannya dan setelah meninggalkan laboratorium tahun 1882 ia bekerja di sebuah rumah sakit dan kemudian membuka praktik spesialisasi penyakit syaraf. Freud-lah yang pertama kali menggunakan hipnosis dalam upaya meneliti sejenis gangguan syaraf yang kemudian dikenal sebagai histeria. Teknik analisisnya dipelajarinya dan Jean Martin Charcot di Paris tahun 1885.
Kemudian ia menerapkan teknik yang dirintis oleh Joseps Breuer, rekannya seorang dokter dari Wina. Dengan teknik ini gejala histeria akan lenyap bila pasien mau menceritakan seluruh keadaan sejak dan awal munculnya gejala itu. Tahun 1895, bersama Breuer, Freud menerbit kan buku dengan serentetan implikasi revolusioner: bahwa penyebab neurosis seperti histeria adalah bersifat psikologis (bukanbersifat fisiologis seperti yang diyakini orang sebelumnya). Dan terapinya memerlukan percakapan terus-menerus tentang sebab yang sebenamya. Demikianlah cara lahirnya praktik dan teori psikoanalisis. Freud mulai bekerja sama dengan Breuer ketika ia hendak meneliti faktor seksual, atau lebih umum lagi faktor libido sebagai akar penyebab neurosis. Beberapa tahun kemudian Freud menyarikan teknik terapinya dan banyak sekali menulis tentang gagasan barunya ini.
Tahun 1902 Freud mulai mengumpulkan sejumlah muridnya dan mereka mengadakan pertemuan sekali seminggu di rumahnya. Tahun 1903 atau 1904 orang lain (seperti Carl Jung) mulai menggunakan gagasan Freud dalam praktik psikiatri mereka. Tahun berikutnya dimulai kongres psikoanalisis pertama dan setahun kemudian dimulailah periode penyebaran pengetahuan psikoanalisis. Segera setelah lembaga penyebaran pengetahuan psikoanalisis ini terbentuk, bidang psikoanalisis ini pun terpecah karena Freud bentrok dengan orang seperti Carl Jung. Mereka keluar dari lembaga awal tersebut dan membentuk kelompok mereka sendiri. Perang Dunia I memperlambat perkembangan psikoanalisis, tetapi setelah tahun 1920 ilmu ini berkembang pesat. Dengan kemunculan Nazisme pusat kajian psikoanalisis pindah ke Amerika dan berlanjut hingga kini. Tetapi, Freud tetap di Wina hingga Nazi merebut Wina 1938 dan Nazi membakar buku-buku Freud pada tahun 1933 karena ia adalah keturunan Yahudi. Tanggal 4 Juni 1938 Freud meninggalkan Wina segera setelah membayar uang tebusan dan Presiden Roosevelt memohonkan pengampunan Freud. Freud menderita kanker rahang sejak 1923 dan meninggal di London 23 September 1939.