Penelitian Sosial (Kurtilas)

PROSES BERPIKIR (PENALARAN)
DAN PENELITIAN
Penelitian merupakan bagian dari proses berpikir. Proses
berpikir adalah hasrat ingin tahu yang merupakan kodrat manusia. Dengan adanya
proses berpikir, manusia mengembangkan pengetahuan demi tercapainya tujuan yang
lebih tinggi dari sekedar bertahan hidup. Dua jenis penalaran yang sangat
penting dalam penelitian adalah deduksi dan induksi. Beberapa pendapat para
ahli tentang penelitian yaitu sebagai berikut.
a. Menurut
Marzuki, penelitian adalah suatu usaha mengumpulkan, mencari dan menganalisa
fakta mengenai suatu masalah.
b. Menurut
Supranto, penelitian adalah kegiatan mengumpulkan fakta atau prinsip dalam
bidang ilmu pengatahuan dengan sabar, hati-hati dan sistematis.
c. Menurut Sutrisno Hadi,
penelitian adalah usaha menemukan sesuatu, mengisi kekosongan atau kekurangan,
mengembangkan dan menggali lebih dalam fakta yang sudah ada dan menguji kebenaran
akan suatu fakta yang sudah ada namun diragukan kebenarannya.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
penelitian adalah:
a. usaha
menarik kesimpulan yang dapat dipercaya dengan sadar, teliti dan sesuai dengan
prosedur ilmiah tertentu,
b. menggunakan
metode ilmiah yang logis dan 'sistematis, dan
c. dilakukan secara
terencana.
Kegunaan penelitian adalah:
a. memperkuat
ilmu pengetahuan, dan
b. mengembangkan ilmu
pengetahuan
Tiga syarat penting dalam penelitian adalah sebagai
berikut.
a.
Sistematis. Dilakukan sesuai dengan pola tertentu dari yang paling sederhana
sampai yang rumit dan dalam mencapai hasil penelitian dilakukan secara efektif
dan efisien.
b Terencana.
Dilakukan berdasarkan langkah-langkah pelaksaan yang sudah tersusun rapi.
c. Mengikuti konsep ilmiah.
Dilakukan menurut cara-cara yang sudah ditentukan dengan prinsip memperoleh
ilmu pengetahuan.
Cara berpikir seorang peneliti adalah sebagai berikut.
a. Berpikir
skeptis. Harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang diperoleh.
b. Berpikir
analitis. Harus selalu menganalisa bukti atau fakta yang diperoleh.
c. Berpikir
kritis. Harus berpikir logis dan objektif berdasarkan data dan akal sehat.
d. Jujur.
Penelitian harus bebas dari kepentingan atau keinginan peneliti.
e. Terbuka. Bersedia
memberikan bukti penelitian dan siap menerima maÅŸukan atau kritik dari pihak lain.
Urutan penelitian adalah sebagai berikut.
a. Berhadapan
dengan kebutuhan atau masalah tertentu.
b. Merumuskan
masalah dengan jelas seperti batasan, kekudukan dan cara pemecahannya.
c. Menetapkan
hipotesa.
d. Mengumpulkan
data untuk menguji hipotesa.
e. Mengambil
kesimpulan berdasarkan data dan fakta yang diperoleh.
f. Melakukan generalisasi
kesimpulan dan implikasinya di masa datang.
Penelitian dilaksanakan dengan mengacu pada
langkah-langkah berikut.
a. Menentukan
dan menyusun instrumen penelitian sesuai dengan jenis dan sumber data yang akan
diambil.
b. Mengumpulkan
data penelitian.
c. Menganalisa
data penelitian.
d. Menarik kesimpulan.
Jenis-jenis penelitian antara lain sebagai berikut.
a. Menurut tujuannya
1) Penelitian
dasar (basic research), yaitu
penelitian yang tujuannya menemukan prinsip-prinsip dasar atau umum tentang
suatu permasalahan atau topik yang nyata dalam kehidupan. Contohnya, penelitian
Albert Einstein tentang teori relativitas.
2) Penelitian
terapan (applied research), yaitu
penelitian yang tujuannnya memecahkan suatu persoalan dan dapat diterapkan
walaupun terbatas pada masalah yang menjadi obyek penelitian. Contohnya,
hubungan sistem pengupahan terhadap prestasi kerja karyawan. Hasil penelitan
dapat digunakan untuk membuat sistem pengupahan yang tepat.
b. Menurut metodenya
1) Penelitian
historis, yaitu penelitian yang mengkaji atau meneliti peristiwa di masa lalu.
Contohnya, sistem kekerabatan pada zaman kerajaan Hindu.
2) Penelitian
survei, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data melalui
penyebaran angket atau wawancara. Contohnya, survei tingkat kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik di kecamatan.
3) Penelitian
eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan metode memanipulasi atau
mengontrol situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tujuan
penelitian. Contohnyaı penelitian tentang pengaruh sinetron terhadap perilaku
konformis anak remaja. Peneliti akan melakukan uji coba dengan cara membentuk
dua kelompok anak remaja. Satü kelompok tidak menonton sinetron dan kelompok
kedua menonton sinetron selama enam bulan. Setelah itu, peneliti akan melihat
pembentukan perilaku konformis pada kelompok pertama dan kedua untuk melihat
sejauh mana pengaruh sinetron terhadap perilaku konformis anak remaja.
4) Penelitian
observasi, yaitu penelitian dilakukan dengan melihat langsung tingkah laku atau
pola perilaku obyek penelitian. Contohnya, observasi pola bermain anak di
pedesaan.
c. Menurut taraf pernberian informasi
1) Penelitian
deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran dan penjelasan tentang
ciri-ciri obyek penelitian. Contohnya, penelitian tentang perilaku konsumtif
pada anak remaja.
2) Penelitian
eksplanasi,yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan (asosiatif) antara dua
atau lebih variabel atau menerangkan hubungan sebab akibat (kausalitas) dua
atau lebih variabel penelitian. Contohnya, faktor-faktor yang membentuk
perilaku konsumtif pada anak remaja, hubungan pola asuh dalam keluarga dengan
perilaku konsumtif pada anak remaja.
3) Penelitian
eksplorasi, yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan penyebab terjadinya suatu
fenomena sosial dan menerangkan proses terjadinya fenomena tersebut. Contohnya,
proses pernbentukan perilaku konsumtif pada anak remaja.
d. Menurut data yang dikumpulkan
1) Penelitian
kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan padajumlah data yang dikumpulkan
dan diolah secara statistik. Biasanya data penelitian berupa angka.
2) Penelitian
kualitatif,yaitu penelitian yang menekankan pada kualitas data, berupa hasil
wawancara.
e. Menurut tempat pelaksanaan
1)
Penelitian laboratorium, yaitu penelitian yang dilakukan di tempat khusus.
Contohnya, riset tentang kandungan logam berat yang terdapat air kemasan.
Dibutuhkan tempat khusus dengan alat penguji yang khusus untuk menguji tingkat
dan kadar kandungan logam berat.
2)
Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di kehidupan yang
sebenarnya. Contohnya, penelitian tentang harga sembako di pasar.
3)
Penelitian perpustakaan (studi pustaka), yaitu penelitian yang mengumpulkan
data dan menganalisa data dengan cara mencari informasi dan materi penelitian
di perpustakaan.
RANCANGAN
PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan
seluruh kegiatan penelitian yang dituangkan dalam suatu kesatuan naskah.
Rancangan penelitian terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menentukan
masalah yang akan diteliti, yaitu topik atau masalah yang akan diteliti.
2. Melakukan
studi pendahuluan, yaitu pencarian data atau informasi awal yang membantu
peneliti agar masalah menjadi jelas dan untuk melihat kemungkinan melanjutkan
penelitian. Studi pendahuluan biasanya mengacu pada penelitian sebelumnya.
3. Merumuskan
suatu masalah, yaitu penjabaran dan rumusan sistematis tentang masalah yang
akan diteliti berdasarkan hasil studi pendahuluan.
4. Merumuskan
anggapan dasar, yaitu asumsi atau sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh
peneliti yang dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian sehingga
peneliti dapat merumuskan hipotesis, yakni kebenaran sementara yang akan
dibuktikan dalam penelitian.
5. Memilih
pendekatan atau metode penelitian, yaitu menentukan cara atau metode yang
dianggap paling tepat untuk menguji kebenaran sementara (hipotesa). Secara umum
ada dua pendekatan atau metode penelitian, yaitu metode kuantitatif dan metode
kualitatif.
6. Menentukan
variabel dan sumber data, yaitu variabel dan sumber data harus diidentifikasi
dengan jelas agar peneliti dapat menentukan alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian.
7
Syarat-syarat dalam menentukan topik penelitian, adalah sebagai berikut.
a. Harus
sesuai dengan minat peneliti.
b. Topik
yang dipilih dapat diteliti.
c. Ketersediaan
data.
d. Memiliki
manfaat, penting untuk diteliti, dan ada kegunaan praktis.
e. Merupakan
penelitian baru dan bukan hasil duplikasi.
8. Jenis-jenis data dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
a. Berdasarkan cara
perolehannya
1)
Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung. Contohnya, melalui
observasi, angket, dan wawancara.
2)
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung. Contohnya, dokumen,
koran, atau bacaan lain.
b. Berdasarkan sifatnya
1) Data
kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka.
2)
Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka.
c. Berdasarkan sumbernya
1) Data
internal, yaitu data yang menjabarkan tentang keadaan suatu organisasi.
2) Data
eksternal, yaitu data yang menjabarkan tentang keadaan di luar organisasi.
9. Cara-cara pengambilan sampel, antara lain sebagai
berikut.
a. Sampel acak (random sample)
b. Sampel wilayah (area probability sample)
c. Sampel proporsi (proportional sample)
d. Sampel bertujuan (purposive sample)
e. Sampel kuota (quota sample)
f. Sampel kelompok (cluster sample)
TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data adalah kegiatan mencari, menghimpun dan
mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Pengumpulan
data dapat dilakukan dengan cara berikut.
a. Studi
pustaka, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencari sumber informasi
lewat buku kepustakaan yang memuat beragam teori yang berguna dalam penelitian.
Biasanya studi pustaka berperan dalam memberikan landasan teori penelitian.
b. Kuesioner
atau angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebar daftar atau
lembar pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden. Terdapat tiga jenis
kuesioner atau angket yaitu sebagai berikut.
1 )
Angket dengan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang disertai dengan
altenatif jawaban yang harus dipilih responden. Alternatif jawaban dapat berupa
pilihan ganda atau jawaban ya atau tidak (setuju atau tidak setuju). Kelebihan
angket dengan pertanyaan tertutup adalah mudah diolah, mudah dijawab responden,
tidak butuh waktu lama dalam menjawab sehingga besar kemungkinan angket
diserahkan kembali ke peneliti. Kelemahannya adalah responden tidak dapat
memberikan alternatif jawaban selain pilihan jawaban yang sudah ditentukan dan
tidak mampu menggambarkan keberagaman karakteristik responden karena kadang
responden tidak sepenuhnya sependapat dengan alternatifjawaban yang ada.
2) Angket
dengan pertanyaan terbuka, yaitu responden hanya diberikan pertanyaan dan bebas
dalam memberikan jawaban. Kelebihan angket dengan pertanyaan terbuka adalah
responden dapat menjawab sesuai dengan pendapatnya, memperluas wawasan
peneliti, peneliti dapat melihat karakteristik responden. Kelemahannya adalah
butuh waktu yang lama untuk menjawab sehingga belum tentu angket diserahkan
kembali, sulit diolah dan responden dituntut berpikir untuk menjawab pertanyaan
dalam angket.
3) Angket
dengan pertanyaan semi terbuka, yaitu responden mendapatkan alternatif jawaban
namun juga diberi kebebasan untuk memberikan jawaban yang berbeda dengan
alternatif jawaban yang sudah disediakan. Kelebihan angket dengan pertanyaan
semi terbuka adalah reponden memiliki kebebasan dalam menjawab dan peneliti
memperoleh ragam jawaban yang mungkin tidak dipikirkan sebelumnya.Kelemahannya
adalah pengolahan data menjadi tidak mudah karena beragam jawaban responden.
c. Observasi,
yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan di lapangan dengan
menggunakan panca indera. Ada beberapa kriteria atau syarat yang harus dipenuhi
jika melakukan observasi, yaitu sebagai berikut.
1) Harus rencanakan terlebih
dahulu dan dilakukan secara sistematis.
2) Harus berkaitan dengan
tujuan penelitian.
3) Harus dicatat dan
didokumentasikan secara sistematis.
4) Harus dapat dicek,
dikontrol dan dibuktikan kebenarannya.
Observasi atau pengamatan
dapat dilakukan dengan cara membuat catatan, menggunakan skala penilaian dan
membuat daftar cek. Terdapat dua jenis observasi, yaitu sebagai berikut.
1) Observasi
partisipasi, yaitu selama melakukan observasi, pengamat atau peneliti ikut
terlibat dalam kegiatan yang diamati sehingga peneliti akan mendapatkan data
yang sebenarnya. Contohnya, mengamati teknik penangkapan ikan nelayan
tradisional. Peneliti ikut melaut dan ikut terlibat dalam penangkapan ikan.
2) Observasi
simulasi, yaitu pemgamat mensimulasikan keinginannya kepada responden sehingga
responden dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Kelebihan observasi adalah
dapat mencatat hal-hal, perilaku pada saat peristiwa tersebut terjadi dan
peneliti mendapatkan data dari subyek secara langsung baik secara verbal maupun
nonverbal. Kelemahan observasi adalah membutuhkan waktu yang lama dalam
mengumpulkan data penelitian dan tidak serta merta dapat melakukan pengamatan
terhadap suatu fenomena yang telah lama terjadi.
d. Wawancara
adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan
responden atau informan tentang masalah yang sedang diteliti. Wawancara
memiliki dua pedoman dasar, yaitu sebagai berikut.
1) Pedoman
wawancara tak berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya berupa
garis-garis besar pertanyaan dan topik wawancara sehingga pewawancara dituntut
memiliki kreativitas dalam mengembangkan dan menggali topik wawancara. Pedoman
ini sering digunakan untuk studi kasus.
2) Pedoman
wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara sudah tersusun rapi dan detail
serta daftar pertanyaan sudah terperinci.
Faktor-faktor yang dapat
memengaruhi hasil wawancara adalah sebagai berikut.
1) Pewawancara.
Pewawancara harus terampil dalam mewawancarai, tidak ragu-ragu dalam mengajukan
pertanyaari, memiliki pemahaman yang mendalam tentang topik wawancara sehingga
dapat menggali jawaban dari responden, dan mencatat seluruh hasil wawancara
dengan baik.
2) Informan
atau responden. Responden yang dipilih adalah responden yang dapat
berkomunikasi dengan baik, menguasai topik wawancara, dapat menjawab pertanyaan
dengan jujur dan tepat.
3) Topik
penelitian. Topik penelitian menentukan sejauh mana responden bersedia menjawab
pertanyaan. Apabila topik tersebut menarik, sensitif dan penting, responden
akan dengan mudah bersedia menjawab pertanyaan.
4) Situasi
wawancara. Situasi wawancara adalah situasj yang timbul karena faktor waktu,
tempat, ada tidaknya orang Iain, dan sikap masyarakat sekitar. Pewawancara
wajib memperhatikan situasi sebelum dan selama wawancara sehingga dapat
mengumpulkan data secara akurat.
Dilihat dari pelaksanaanya,
wawancara dibedakan sebagai berikut.
1)
Wawancara bebas (unguided interview),
yaitu pewawancara tanpa menggunakan acuan atau daftar pertanyaan melakukan
wawancara dengan bebas. Ketiadaan acuan atau daftar pertanyaan membuat
responden tidak menyadari jika sedang diwawancarai sehingga terlihat rileks
namun kelemahannya, arah pertanyaan bisa melebar.
2) Wawancara
terpimpin (unguided interview).
Pewawancara membawa daftar pertanyaan secara terperinci sehingga arah
pertanyaan menjadi jelas dan mengarah kepada tujuan penelitian, namun jika
tidak hati-hati proses wawancara dapat terasa kaku, kurang rileks sehingga
menimbulkan ketidaknyamanan responden dalam memberikan jawaban.
3) Wawancara
bebas terpimpin, yaitu gabungan atau kombinasi wawancara bebas dan wawancara
terpimpin.
Sikap-sikap
yang harus dimiliki oleh pewawancara adalah sebagai berikut.
1) Netral,
artinya pewawancara tidak mengomentari jawaban atau informasi dari responden.
2) Ramah,
artinya pewawancara harus dapat menciptakan suasana yang rileks dan santai
sehingga responden tertarik memberikan jawaban atau informasi.
3) Adil,
artinya pewawancara tidak membeda-bedakan responden, memperlakukan responden
secara hormat, dan sopan bagaimanapun keadaannya.
4) Mampu
menghindari ketegangan sehingga responden tidak merasa diuji, dinilai atau
sedang dihakimi.
ANALISIS
DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN
Analisis merupakan kegiatan
mengolah data secara sistematis menjadi informasi yang bermafaat untuk menjawab masalah penelitian dengan cara
menyederhanakan data yang banyak dan rumit ke dalam bentuk yang lebih sederhana
sehingga mudah dibaca dan ditafsirkan. Analisis penelitian terbagi menjadi dua
macam yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif biasanya
menggunakan pendekatan perhitungan statistik sedangkan analisis kualitatif
disebut juga nonstatistik.
Pengolahan data terdiri beberapa langkah, yaitu sebagai
berikut.
a. Tahap
persiapan, meliputi editing dan coding.
b. Pengorganisasian
data yang dilakukan dengan cara membuat tabel frekuensi dan tabel silang.
c. Pengolahan data yang
dilakukan secara statistik dan nonstatistik.
Manfaaat atau keuntungan melakukan kegiatan
pengorganisasian data adalah
a. Menghemat
ruang dan meminimalkan penjelasan dan pernyataan deskriptif
b. Hubungan
atau relasi proses-proses penelitian dapat ditampilkan secara jelas.
c. Dengan
mentabulasi data, data penelitian menjadi mudah diingat.
d. Pengaturan tabuler
mempermudah melakukan penghitungan dan pengecekan kesalahan.
Dalam pembuatan tabel, terdapat beberapa aturan umum,
yaitu sebagai berikut.
a. Bagian
atas setiap tabel diberi judul atau nama yang menggambarkan isi tabel.
b. Setiap
tabel diberi nomor, baik huruf romawi atau latin untuk memudahkan dalam membuat
referensi.
c. Bagian
bawah tabel diberi keterangan singkat dan jelas.
d. Catatan
kaki (footnote) tentang penjelasan
tabel atau sumber data diletakkan di bawah tabel.
e. Setiap
kolom harus diberi garis batas agar lebih mudah dalam menjelaskan relasi data.
f. Gejala,
item campuran atau item penyimpangan diletakkan di baris terakhir dari tabel.
g. Hindari
penggunaan kata atau istilah-istilah singkatan.
h. Jumlah total dicantumkan di bagian samping atau bagian
bawah.
i. Kategorisasi dapat
dilakukan secara kronologis, alfabet atau berdasarkan besaranı dan kriteria
tertentu.
Metode statistik sederhana dapat juga digunakan dalam
mengolah data. Berikut metode statistik sederhana.
a. Mean (nilai rata-rata), yaitu hasil
pembagian jumlah keseluruhan nilai dibagi jumlah unit yang diamati. Mean sangat membantu untuk melihat data
yang terdistribusi normal dan membuat perhitungan statistik yang lebih luas.
b. Modus, yaitu data atau nilai yang
memiliki frekuensi paling banyak. Modus sangat membantu untuk mendeskripsikan
data dengan cepat namun kasar.
c. Median, yaitu data atau nilai yang ada di tengah setelah data
diurutkan. Untuk jumlah data genap, median
dihitung dengan cara membagi rata-rata dua nilai yang berada di tengah.
Setelah mengolah data, langkah berikutnya adalah
menganalisis dan menginterpretasikan data penelitian. Dalam proses analisis
data, peneliti harus dapat menemukan jenis hubungan data. Ada tiga jenis
hubungan data, yaitu sebagai berikut.
a. Hubungan
simetris, yaitu adanya hubungan antarvariabel tetapi bukan dalam bentuk
hubungan ÅŸebab akibat (kausalitas).
b. Hubungan
asimetris, yaitu adanya hubungan antarvariabel tetapi bukan dalam bentuk
hubungan timbal balik.
c. Hubungan
timbal balik adanya hubungan timbal
balikantarvaribel dan hubungan tersebut harus dua arah. Singkatnya varibel x
memengaruhi varibel y, begitujuga sebaliknya variabel y memengaruhi variabel x.
LAPORAN
PENELITIAN
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menulis laporan
penelitian adalah sebagai berikut.
a. Menggunakan
bahasa baku dan resmi sesuai dengan ejaan yang sudah disempurnakan (EYD).
b. Laporan disusun secara
sistematis berdasarkan sistematika penelitian.
Penulisan laporan penelitian harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut.
a. Peneliti
harus mengetahui kepada siapa laporan tersebut ditujukan, misalnya ditujukan
untuk sponsor, dosen, media massa atau masyarakat umum. Penulisan laporan
penelitian harus disesuikan menurut aturan masing-masing sasaran laporan.
Contohnya, bentuk laporan penelitian yang ditujukan kepada media massa berbeda dengan
laporan untuk dosen atau universitas walaupun topik penelitiannya sama.
b. Laporan
penelitian harus sistematis, jelas, dan mudah dibaca karena pembaca laporan
tidak mengikuti seluruh kegiatan penelitian.
c. Peneliti
harus menyadari bahwa latar belakang, pengalaman dan minat pembaca laporan
tidak selalu sama sehingga laporon penelitian harus disusun menggunakan bahasa
yang baku, komunikatif dan resmi sehingga mudah dibaca oleh pembaca laporan.
d. Penggunaan bahasa yang
baku, resmi, baik dan benar serta disusun secara sistematis wajib dilakukan
karena laporan penelitian merupakan elemen penting bagi kemajuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
Secara garis besar, laporan penelitian terbagi atas tiga
bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Bagian
pendahuluan. Bagian pendahuluan terdiri atas halaman judul, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar/ilustrasi atau diagram.
b. Isi
laporan. Isi laporan terdiri atas pendahuluan kerangka teori atau tinjauan
pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian, kesimpulan, serta saran.
c. Penutup. Bagian penutup
terdiri atÄ…s daftar pustaka, lampiran, dan indeks.
Setelah penulisan laporan
selesai disusun, langkah berikutnya adalah diskusi. Tujuannya adalah menjaring
saran dan masukan dari orang Iain agar memperkuat isi laporan sehingga ketika
laporan penelitian dipublikasikan, dapat dipertanggungjawabkan.
Jenis-jenis diskusi adalah sebagai berikut.
a. Diskusi
panel, yaitu diskusi yang dilakukan sekolompok orang dengan menghadirkan
beberapa pakar dari satu bidang keilmuan yang sama untuk membahas topik atau
tema yang menjadi perhatian umum.
b. Simposium,
yaitu pertemuan yang diselenggarakan dengan menghadirkan beberapa pakar dengan
tinjauan atau bidang keilmuan yang berbeda-beda untuk membahas
prasaran-prasaran suatu masalah.
c. Seminar, yaitu pertemuan
atau persidangan yang dipimpin Oleh ketua sidang. Syarat ketua sidang adalah
seorang pakar atau ahli yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Dalam melaksanakan diskusi di kelas, harus memperhatikan
beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut.
a. Seluruh
peserta diskusi harus terlibat secara aktif.
b. Pembicaraan
atau pembahasan topik tidak boleh didominasi Oleh beberapa orang saja.
c. Harus
menjaga dan mematuhi tata tertib dalam diskusi agar setiap peserta diskusi
dapat berbicara dan saling mendengarkan.
d. Perdebatan
harus diarahkan agartidak keluar dari topik pembicaraan dan menghindari debat
kusir.
e.
Setiap peserta diberi kepercayaan untuk terlibat dalam diskusi.
f. Setiap peserta harus
menjaga etika dan sopan santun khususnya saat menyetujui atau menentang
pendapat orang lain.
Manfaat diskusi bagi siswa adalah sebagai berikut.
a. Mempupuk
keberanian untuk berpendapat secara bebas dan tanpa tekanan.
b. Mendorong
siswa berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif.
c. Menumbuhkan
rasa toleransi dan sikap saling menghargai pendapat orang Iain.
d. Melatih
siswa untuk berani mempresentasikan pengetahuan yang telah didapatnya.
Referensi:
Kun
Maryati, Ariawan. 2015. SPM Sosiologi.
Jakarta: ESIS.
Richard
Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal
Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan.