Ibnu Khaldun

Ada kecenderungan untuk
menganggap sosiologi sebagai fenomena yang relatif modern, semata-mata sebagai
fenomena Barat. Sebenarnya para sarjana telah sejak lama melakukan studi
sosiologi dan ada yang berasal dari kawasan lain. Contohnya adalah Abdul Rahman
Ibnu Khaldun.
Ibnu
Khaldun lahir di Tunisia, Afrika Utara, 27 Mei 1332. Lahir dari keluarga
terpelajar, Ibnu Khaldun dimasukkan ke sekolah al-Qur'an, kemudian mempelajari
matematika dan sejarah. Semasa hidupnya ia membantu berbagai sultan di Tunisia,
Maroko, Spanyol dan Aljazair sebagai duta besar, bendaharawan dan anggota dewan
penasihat Sultan. Ia pun pernah dipenjarakan selama 2 tahun di Maroko karena keyakinannya
bahwa penguasa negara bukanlah pemimpin yang mendapatkan kekuasaan dari Tuhan.
Setelah kurang lebih dua dekade aktif di bidang politik, Ibnu Khaldun kembali
ke Afrika Utara. Di situ ia melakukan studi dan menulis secara intensif selama
5 tahun.
Karya yang dihasilkan
selama 5 tahun itu meningkatkan kemasyhurannya dan menyebabkan ia diangkat
menjadi guru di pusat studi Islam Universitas Al-Azhar di Kairo. Dalam
mengajarkan tentang masyarakat dan sosiologi, Ibnu Khaldun menekankan
pentingnya menghubungkan pemikiran sosiologi dan observasi sejarah. Menjelang kematiannya
tahun 1400, Ibnu Khaldun telah menghasilkan sekumpulan karya yang mengandung
berbagai pemikiran yang mirip dengan sosiologi zaman sekarang. Ia melakukan
studi ilmiah tentang masyarakat, riset empiris, dan meneliti sebab-sebab
fenomena sosial. Ia memusatkan perhatian pada berbagai lembaga sosial
(misalnya lembaga politik dan ekonomi) dan hubungan antara lembaga sosial itu.
Ia juga tertarik untuk melakukan studi perbandingan antara masyarakat primitif
dan masyarakat modern. Ibnu Khaldun tak berpengaruh secara dramatis terhadap
sosiologi klasik, tetapi setelah sarjana pada umumnya dan sarjana Muslim khususnya
meneliti ulang karyanya, ia mulai diakui sebagai sejarawan yang mempunyai
signifikansi historis.
Referensi:
George Ritzer dan Douglas
J. Goodman. 2003. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media