Ads Top

Diferensiasi Sosial - Pengertian, Ciri-Ciri dan Bentuknya

Manusia itu makhluk yang istimewa. Tuhan menciptakan manusia dengan berbagai jenis perbedaan. Perbedaan jenis kelamin, perbedaan warna kulit, perbedaan suku dan perbedaan budaya. Contohnya di Indonesia. Sebagai negara yang plural, kita bisa melihat dengan jelas perbedaan-perbedaan. Ada suku Jawa, ada suku tolaki di Sulawesi, ada suku Sunda di Jawa Barat dan ada suku Dayak di Kalimantan.

Nah, perbedaan-perbedaan tersebut dalam ilmu sosiologi disebut dengan istilah Diferensiasi Sosial. Diferensiasi sosial merupakan pembedaan-pembedaan masyarakat secara horisontal. Pembedaan dalam tingkatan yang sama. Tidak ada yang superior ataupun yang inferior. Semuanya sama. Ambyar. Selevel dan sederajat.

Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi Sosial terdiri dari dua kata. Yaitu different  yang artinya berbeda. Dan sosial yang maknanya masyarakat. Bisa diartikan diferensiasi sosial itu sebagai pembedaan anggota masyarakat secara horizontal. Asumsinya, pembedaan ini masih dalam derajat atau tingkatan yang sama.
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial merupakan bentuk variasi profesi kerja dalam masyarakat yang dianggap sebagai sebuah prestise tanpa memberikan perbedaan-perbedaan yang nyata. Di dalam masyarakat majemuk, pengelompokkan horisontal yang didasarkan perbedaan ras, etnis, klan dan agama disebut dengan istilah kemajemukan sosial. Sedangkan pengelompokkan berdasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut dengan heterogenitas sosial.

Ciri-ciri Diferensiasi Sosial

Perbedaan-perbedaan di dalam masyarakat bisa kita identifikasi ciri-cirinya menjadi 3 hal. Yaitu berdasarkan ciri fisik, berdasarkan ciri sosial, dan berdasarkan ciri budaya.

Diferensiasi Fisik. Diferensiasi fisik bisa diidentifikasi berdasarkan penampakan secara fisik. Hmm.. Penggolongan ini dapat dengan mudah dilihat. Misalnya, kita melihat orang bule berambut pirang, berjalan bersama orang berkulit gelap berambut hitam. Dengan cepat kita bisa menilai bahwa mereka berbeda dari penampakannya.

Diferensiasi Sosial. Adapun diferensiasi secara sosial bisa diidentifikasi berdasarkan peran sosialnya. Misalnya profesi, jabatan, dan status sosial. Contohnya pola perilaku seorang tentara akan berbeda dengan seorang Dokter. Pola perilaku seorang Guru juga pasti berbeda dengan seorang pedagang.

Diferensiasi Ciri budaya. Sedangkan diferensiasi ciri budaya terbentuk karena adanya perbedaan orientasi nilai atau agama yang dianut. Hmm.. bisa pula sih karena perbedaan adat, kesenian, dan tradisi. Contohnya seorang perempuan mengenakan jilbab yang datang di acara rutin pengajian. Dengan mudah kita bisa mengidentifikasi, apa agama orang tersebut.

Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial

Ada berbagai bentuk diferensiasi sosial di dalam masyarakat. Diantaranya diferensiasi ras, diferensiasi suku bangsa, diferensiasi klan, diferensiasi agama dan diferensiasi profesi.

1. Diferensiasi Ras.

Ras adalah suatu kelompok yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Apabila kita menyebut satu kelompok ras tertentu, maka ciri yang kita identifikasi adalah ciri fisiknya bukan ciri budayanya. Menurut Ralph Linton, manusia didunia terbagi menjadi tiga kelompok ras besar. Yaitu ras mongoloid, ras kaukasoid dan ras negroid.
Ras Mongoloid memiliki ciri-ciri: berkulit coklat atau kuning, berambut hitam dan bermata sipit. Ras Mongoloid ini menempati sebagian besar benua Asia. Adapun ras kaukasoid memiliki ciri-ciri: berkulit putih, berambut pirang dan berhidung mancung. Ras kaukasoid ini, sebagian besar sebagian besar berada di benua Eropa dan Amerika. Sedangkan ras negroid memiliki ciri-ciri: berkulit hitam, berbibir tebal dan berambut keriting. Ras negroid ini menempati benua afrika.

2. Diferensiasi Suku Bangsa.

Suku bangsa merupakan hasil dari sistem kekerabatan yang lebih luas. Masyarakat dalam sistem kekerabatan ini percaya bahwa mereka memiliki ikatan darah dan berasal dari nenek moyang yang sama. Berdasarkan data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Indonesia memiliki 1.340 suku dan 652 bahasa daerah. Suku-suku tersebut tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota, dari sabang sampai merauke.

3. Diferensiasi Klan.

Klan sering disebut juga sebagai kerabat, keluarga besar atau keluarga luas (extended family). Dalam masyarakat Indonesia terdapat dua bentuk klan, yaitu klan atas dasar garis keturunan ibu yang disebut dengan matrilineal dan klan berdasarkan garis keturunan ayah yang dikenal dengan patrilineal.

Klan atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat minangkabau di Sumatera barat. Klannya disebut suku yang merupakan gabungan-gabungan dari kampuang-kampuang. Nama klan di Minangkabau misalnya Chaniago, Piliang, Koto, Sikumbang, Dalimo, Kampai dan Solo.

Sedangkan klan atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat Batak dengan sebutan marga. Marga Batak Karo antara lain adalah Ginting, Sembiring, Tarigan, Perangin-angin, Sinuraya, Barus, dan Tambun. Adapun marga Batak Toba antara lain adalah Siregar, Simatupang, dan Nababan. Sedangkan Batak Mandailing antara lain adalah Nasution, Batubara, Harahap, Rangkuti dan Daulay.

4. Diferensiasi Agama.

Agama merupakan sistem yang terdiri dari kepercayaan dan praktik yang berkaitan dengan hal-hal suci. Menurut Emile Durkheim (1976), agama adalah salah satu sistem kepercayaan beserta praktiknya, berkenaan dengan hal-hal yang sakral yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara sah oleh pemerintah. Yaitu agama Islam, agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Setiap agama memiliki kitab suci, tempat ibadah, dan hari rayanya masing-masing.

5. Diferensiasi Profesi.

Diferensiasi profesi merupakan penggolongan masyarakat berdasarkan profesinya. Dari penggolongan tersebut maka kita dapat melihat kelompok masyarakat yang berprofesi sebagai guru, tentara, pegawai negeri, polisi, dan lain-lain.

Perbedaan profesi ini akan membawa pengaruh tersendiri terhadap perilaku sosial seseorang di lingkungannya. Diferensiasi dalam hal ini jangan melihat dari aspek ekonomi, namun dilihat dari fungsi dari profesi tersebut. Jika, diferensiasi profesi dilihat dari aspek ekonomi, maka dapat memungkinkan timbul masalah ketimpangan sosial.

Semoga dengan mempelajari materi diferensiasi sosial ini, kalian semakin memahami berbagai macam perbedaan yang ada di masyarakat. Dengan memahami perbedaan diharapkan kalian menjadi lebih bijak dalam menyikapi berbagai macam perbedaan. Terima kasih.

Diberdayakan oleh Blogger.